Lex Proficia 2024 Sesi 8: Crimmigation dan Pengungsi Iklim dalam Industri Perikanan

Lex Proficia 2024 Sesi 8: Crimmigation dan Pengungsi Iklim dalam Industri Perikanan

Pada tanggal 30 Mei 2024, sesi kedelapan dari rangkaian kegiatan Lex Proficia 2024 sukses dilaksanakan secara online melalui platform Zoom. Mengusung tema “International Fisheries and Marine Sustainability”, acara ini menghadirkan pembicara terkemuka, Dr. Tamara Joan Duraisingam, LL.B., LL.M., yang membahas mengenai industri perikanan di Malaysia dan Australia serta aspek hukum perikanan yang relevan. Dr. Tamara Joan Duraisingam memulai presentasinya dengan tajuk “To fish or not to fish? A tale of two nations”. Beliau memaparkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri perikanan di Malaysia dan Australia, termasuk masalah overfishing, perubahan iklim, dan polusi laut. Dr. Tamara menjelaskan bagaimana kedua negara ini mengimplementasikan kebijakan dan regulasi untuk mengelola sumber daya perikanan mereka secara berkelanjutan.

presentasi Dr. Tamara

Lebih lanjut, Dr. Tamara menguraikan tentang kerangka hukum yang mengatur industri perikanan di Malaysia dan Australia. Beliau membahas berbagai undang-undang dan peraturan yang diterapkan untuk melindungi ekosistem laut dan memastikan praktik perikanan yang berkelanjutan. Contoh kasus dan studi lapangan juga disertakan untuk memberikan gambaran nyata tentang bagaimana hukum perikanan diterapkan dalam praktik. Dr. Tamara menekankan perlunya negara-negara untuk bekerja sama dalam memerangi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU fishing), serta pentingnya pengelolaan sumber daya laut yang berkelanjutan untuk masa depan planet kita.

presentasi dr.tamara joan

Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab yang produktif, di mana Dr. Tamara memberikan jawaban yang komprehensif dan mendalam atas setiap pertanyaan yang diajukan. Moderator kemudian menutup acara dengan menyampaikan rasa terima kasih kepada Dr. Tamara dan seluruh peserta atas partisipasi aktif mereka. Moderator juga mengingatkan tentang pentingnya diskusi berkelanjutan untuk mencapai tujuan keberlanjutan laut yang diinginkan. Sesi kedelapan Lex Proficia 2024 ini berhasil membuka wawasan baru dan memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai hubungan antara hukum perikanan internasional dan keberlanjutan laut.

 

 

Lex Proficia 2024 Sesi 7: Diskusi Mendalam Tentang Hukum Lingkungan dan Hewan

Lex Proficia 2024 Sesi 7: Diskusi Mendalam Tentang Hukum Lingkungan dan Hewan

Pada tanggal 30 Mei 2024, sesi ketujuh dari rangkaian kegiatan Lex Proficia 2024 sukses diselenggarakan secara online melalui platform Zoom. Sesi ini mengangkat tema penting dan relevan, yaitu “Environmental and Animal Law”, dengan menghadirkan dua pembicara terkemuka di bidangnya, yaitu Dr. A. Vijayalakshmi Venugopal, LL.B., LL.M., dan Dr. Jane Kotzman, LL.B., LL.M.

Presentasi Dr. Vijayalakshmi

Sesi pertama dibawakan oleh Dr. A. Vijayalakshmi Venugopal, seorang dosen dari Taylor’s University Malaysia yang membahas topik “Animal Stereotypes”. Dr. Vijayalakshmi menguraikan bagaimana stereotip terhadap hewan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan hukum dan kebijakan yang diterapkan. Beliau menyoroti berbagai kasus di mana stereotip ini berdampak negatif pada perlindungan hewan dan mendorong adanya pendekatan hukum yang lebih adil dan berbasis pada fakta ilmiah.

Presentasi Dr. Jane Kotzman

Pada sesi kedua, Dr. Jane Kotzman mengambil alih dengan presentasi bertajuk “Animals and the Triple Planetary Crisis”. Dr. Kotzman, yang merupakan dosen dari Deakin University, Australia, menjelaskan tentang tiga krisis planet yang saling terkait, yaitu perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polusi. Beliau menggarisbawahi peran penting hewan dalam ekosistem dan dampak krisis ini terhadap mereka. Dr. Kotzman mengajak peserta untuk memahami keterkaitan antara masalah lingkungan global dan kesejahteraan hewan, serta mendorong perlunya tindakan hukum yang komprehensif untuk mengatasi krisis ini.

Kedua pembicara berhasil menarik perhatian lebih dari 70 peserta yang bergabung dalam sesi Zoom ini. Diskusi yang interaktif pun terjadi, dengan banyaknya pertanyaan dan tanggapan dari peserta yang menunjukkan minat dan kepedulian tinggi terhadap isu yang dibahas. Para peserta berasal dari berbagai latar belakang dan beberapa negara tetangga. Acara ini diakhiri dengan kesimpulan dan penutup dari moderator, yang menyampaikan rasa terima kasih kepada para pembicara dan peserta atas partisipasi aktif mereka. Sesi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para peserta untuk terus memperjuangkan hukum yang lebih baik dan adil bagi lingkungan dan hewan. Lex Proficia 2024 terus berkomitmen untuk menyelenggarakan diskusi-diskusi yang bermakna dan berdampak positif. Hingga jumpa pada sesi berikutnya dengan topik menarik lainnya.

 

 

Sesi Keenam Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “International Investment Law, Trade, and Environmental”

Sesi Keenam Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “International Investment Law, Trade, and Environmental”

Semarang, 30 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian summer course Lex Proficia 2024 dengan sesi keenam yang mengangkat tema “International Investment Law, Trade, and Environmental.” Acara ini dilaksanakan secara daring dan menghadirkan Dr. Ivana Damjanovic, LL.B., LL.M., dari University of Canberra, Australia sebagai pembicara utama. Sesi kali ini dipandu oleh Rahandy Rizki Prananda, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.

Dr. Ivana Damjanovic, memberikan presentasi yang mendalam mengenai “International Investment Law, and Climate Action.” Beliau menjelaskan konsep dasar hukum investasi internasional dan mekanisme penyelesaian sengketa investasi (ISDS), serta bagaimana kedua hal ini dapat digunakan untuk mendukung aksi iklim. “Hukum investasi internasional dan ISDS sering kali dianggap sebagai hambatan bagi aksi iklim, namun sebenarnya dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong investasi hijau dan memastikan tanggung jawab lingkungan dari para investor,” kata Dr. Damjanovic. Moderator memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdialog langsung dengan Dr. Damjanovic dan mengajukan pertanyaan terkait isu-isu hukum investasi internasional dan aksi iklim.

Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, dan akademisi dari beberapa negara seperti malaysia, dan australia. Sesi keenam summer course Lex Proficia 2024 ini memberikan wawasan yang berharga dan mendorong peserta untuk terus memperjuangkan investasi dan perdagangan yang lebih ramah lingkungan.

 

 

Sesi Kelima Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “Ocean Justice and Maritime Security”

Sesi Kelima Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “Ocean Justice and Maritime Security”

Semarang, 29 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian summer course Lex Proficia 2024 yang mengangkat tema “Ocean Justice and Maritime Security“. Sesi ini diadakan secara daring dan menghadirkan H.E. Laurentius Amrih Jinangkung, S.H., LL.M., sebagai pembicara utama, dengan moderator Fachry Hasani Habib, S.H., M.H. Diskusi kali ini berfokus pada karakteristik geografis Indonesia dan perubahan iklim saat ini, serta upaya Indonesia dalam menghadapi tantangan tersebut.

Pembicara utama, H.E. Laurentius Amrih Jinangkung, S.H., LL.M., seorang diplomat berpengalaman dan ahli dalam hukum maritim, memberikan presentasi mendalam mengenai karakteristik geografis Indonesia dan tantangan perubahan iklim yang dihadapinya. Beliau menjelaskan bagaimana letak geografis Indonesia yang strategis namun rentan terhadap bencana alam seperti naiknya permukaan air laut, badai, dan abrasi pantai. “Indonesia berada di garis depan perubahan iklim, dan dampaknya terhadap wilayah pesisir dan masyarakat yang bergantung pada laut sangat signifikan,” kata H.E. Jinangkung. Lebih lanjut, H.E. Jinangkung membahas upaya Indonesia dalam menghadapi tantangan ini, termasuk melalui kerjasama internasional dan implementasi kebijakan nasional yang berfokus pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Moderator sesi, Fachry Hasani Habib, S.H., M.H., seorang akademisi dari Universitas Prasetya Mulya, memandu diskusi dengan cermat. Beliau juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdialog langsung dengan pembicara utama dan mengajukan pertanyaan terkait isu keadilan kelautan, keamanan maritim, dan perubahan iklim. Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, dan akademisi, dari berbagai negara. Partisipasi yang tinggi menunjukkan minat dan kepedulian yang besar terhadap isu-isu maritim yang semakin relevan dalam konteks global saat ini.

Sesi kelima summer course Lex Proficia 2024 ini memberikan wawasan yang berharga dan memotivasi peserta untuk terus memperjuangkan keadilan kelautan dan keamanan maritim. Untuk informasi lebih lanjut tentang sesi berikutnya, peserta dapat mengunjungi situs web resmi Fakultas Hukum UNDIP atau mengikuti akun media sosial resmi acara ini.

Sesi Keempat Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “Blue Economic Law, Climate Justice, and Sustainable Development of Governance”

Sesi Keempat Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “Blue Economic Law, Climate Justice, and Sustainable Development of Governance”

Semarang, 29 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian summer course Lex Proficia 2024 dengan sesi keempat yang mengangkat tema “Blue Economic Law, Climate Justice, and Sustainable Development of Governance” dengan menghadirkan dua pembicara ahli, yaitu Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., dan Andreas Aditya Salim, S.H., LL.M., dengan moderator Anggita Doramia Lumbanraja, S.H., M.H. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.

presentasi dr.mas achmad

Pembicara pertama, Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., seorang pakar hukum lingkungan dan maritim serta ketua Indonesia Ocean Justice Initiative, menyampaikan presentasi yang bertajuk “Reconceptualizing Environmental Law for the Anthropocene.” Beliau menjelaskan bagaimana hukum lingkungan harus beradaptasi dengan era Anthropocene, di mana aktivitas manusia memiliki dampak signifikan terhadap planet ini. “Kita perlu merekonstruksi hukum lingkungan agar lebih responsif terhadap tantangan era Anthropocene, termasuk perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang disebabkan oleh manusia,” kata Dr. Santosa. Dr. Santosa juga menekankan perlunya pendekatan yang lebih integratif dan interdisipliner dalam merancang kebijakan dan hukum lingkungan.

presentasi andreas aditya

Pembicara kedua, Andreas Aditya Salim, S.H., LL.M., co-founder dari Indonesia Ocean Justice Initiative, membahas topik “State of the Art: International Law on Ocean and Climate Change.” Beliau memberikan gambaran tentang perkembangan terbaru dalam hukum internasional yang mengatur perlindungan laut dan penanggulangan perubahan iklim. Moderator sesi, Anggita Doramia Lumbanraja, S.H., M.H., seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, memandu diskusi dengan cermat dan memastikan setiap topik dibahas secara mendalam. Beliau juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara.

Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai negara, menunjukkan minat yang besar terhadap isu-isu ekonomi biru, keadilan iklim, dan pembangunan berkelanjutan. Partisipasi aktif dari peserta menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat tentang pentingnya pendekatan yang terintegrasi dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Sesi keempat summer course Lex Proficia 2024 ini memberikan wawasan berharga dan mendorong peserta untuk terus memperjuangkan ekonomi biru dan keadilan iklim dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Sesi Ketiga Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “International Human Rights and the Environmental Impact of War (Israel-Palestine Case)”

Sesi Ketiga Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “International Human Rights and the Environmental Impact of War (Israel-Palestine Case)”

Semarang, 28 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian summer course Lex Proficia 2024 dengan sesi ketiga yang mengangkat tema “International Human Rights and the Environmental Impact of War (Israel-Palestine Case).” Acara ini diselenggarakan secara daring dan menampilkan dua pembicara terkemuka, yaitu Prof. Markus Wagner, LL.B., LL.M., Ph.D., dan Prof. Alberto Costi, LL.B., LL.M. Sesi ini dipandu oleh Fachry Hasani Habib, S.H., LL.M.

presentasi Prof Wagner

Pembicara pertama, Prof. Markus Wagner, seorang pakar hukum internasional dari University of Wollongong, Australia, membahas mengenai “Strategic Litigations Goals” dalam konteks konflik Israel-Palestina. Beliau menjelaskan bagaimana litigasi strategis dapat digunakan sebagai alat untuk menegakkan hak asasi manusia dan menuntut akuntabilitas atas pelanggaran yang terjadi selama perang. “Litigasi strategis bertujuan untuk menciptakan preseden hukum yang kuat dan memberikan keadilan bagi korban, sekaligus mendorong perubahan kebijakan yang lebih luas,” kata Prof. Wagner.

Presentasi Prof. Costi

Selanjutnya, Prof. Alberto Costi, seorang ahli hukum internasional dari Victoria University of Wellington, New Zealand, menyampaikan presentasi tentang “The Evolution of the Protection of Human Rights from Peacetime to Armed Conflict.” Beliau menyoroti bagaimana perlindungan hak asasi manusia berkembang dari masa damai ke masa konflik bersenjata, dan bagaimana instrumen hukum internasional beradaptasi untuk mengatasi tantangan yang muncul. “Perlindungan hak asasi manusia harus tetap menjadi prioritas, bahkan di tengah kekacauan perang. Hukum internasional menyediakan kerangka kerja yang penting untuk memastikan hal ini,” ujar Prof. Costi.

Tanya Jawab Sesi 3 Lex Proficia

Moderator pada sesi ini, Fachry Hasani Habib, S.H., LL.M., merupakan seorang akademisi dari Universitas Prasetya Mulya, memandu diskusi dengan baik. Beliau juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdialog langsung dengan para pembicara. Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dari berbagai negara. Partisipasi yang tinggi menunjukkan minat dan kepedulian yang besar terhadap isu-isu hak asasi manusia dan dampak lingkungan dari perang. Sesi ketiga summer course Lex Proficia 2024 ini memberikan wawasan berharga dan mendorong peserta untuk terus memperjuangkan hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan di tengah konflik.

 

Sesi Kedua Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “International Environmental Law and Climate Diplomacy”

Sesi Kedua Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “International Environmental Law and Climate Diplomacy”

Semarang, 27 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian acara summer course Lex Proficia 2024 dengan sesi kedua yang mengusung tema “International Environmental Law and Climate Diplomacy.” Acara ini kembali diadakan secara daring melalui Zoom Meeting dan menampilkan dua pembicara ternama, yaitu H.E. Arif Havas Oegroseno dan Prof. Dr. Christina Voigt, LL.B., LL.M., dengan moderator Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M.

arief havas

Pembicara pertama, H.E. Arif Havas Oegroseno, seorang diplomat berpengalaman dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Belgia, menyampaikan presentasi mengenai peran diplomasi dalam menangani isu-isu lingkungan global. Beliau menjelaskan bagaimana diplomasi iklim dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai kesepakatan internasional yang kuat dan mengikat. “Diplomasi iklim memerlukan pendekatan kolaboratif dan komitmen dari semua negara untuk mengurangi emisi dan melindungi lingkungan. Ini adalah tantangan global yang memerlukan solusi global,” kata Arif Havas Oegroseno.

Prof Voigt

Selanjutnya, Prof. Dr. Christina Voigt, LL.B., LL.M., seorang ahli hukum lingkungan internasional terkemuka dan profesor di Universitas Oslo, membahas kerangka hukum internasional yang mengatur perlindungan lingkungan dan perubahan iklim. Prof. Voigt menyoroti pentingnya perjanjian internasional seperti Perjanjian Paris dalam mengoordinasikan tindakan global. “Hukum lingkungan internasional memberikan dasar yang kuat untuk aksi iklim, tetapi implementasi dan penegakan yang efektif adalah kunci untuk mencapai hasil nyata,” ujar Prof. Voigt.

Moderator sesi, Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M., seorang dosen bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Undip, memandu diskusi dengan penuh keterampilan, memastikan alur yang lancar dan mendalam dalam setiap topik yang dibahas. Pulung Widhi juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada para pembicara. Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, dan akademisi dari beberapa negara. Partisipasi yang tinggi menunjukkan minat dan kepedulian yang besar terhadap isu-isu lingkungan dan iklim.

Dalam penutupannya, kedua pembicara menekankan pentingnya peran setiap individu dan negara dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Dengan suksesnya sesi kedua ini, summer course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP terus memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang hukum lingkungan internasional dan diplomasi iklim.

Sesi Pertama Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “Foreign Affairs, Human Rights and Climate Justice”

Sesi Pertama Summer Course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP: “Foreign Affairs, Human Rights and Climate Justice”

Semarang, 27 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) memulai sesi pertama dari rangkaian summer course Lex Proficia 2024 dengan tema “Foreign Affairs, Human Rights and Climate Justice.” Acara ini diadakan secara daring dan menampilkan dua pembicara terkemuka, yaitu H.E. Prof. Dr. Eddy Pratomo, S.H., M.A., dan H.E. Prof. Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M.

H.E. Prof. Dr. Eddy Pratomo, S.H., M.A., yang merupakan mantan Duta Besar Indonesia untuk Jerman, memulai sesi dengan presentasi mengenai perubahan iklim dan relevansinya dengan UNCLOS 1982 dalam pencapaian SDGs. Beliau menekankan perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang. “Perubahan iklim dapat menjadi ancaman terhadap status Indonesia sebagai “negara kepulauan” yang merupakan konsep hukum baru yang diadopsi dalam Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) pada tahun 1982,” kata Prof. Eddy.

Sesi dilanjutkan oleh H.E. Prof. Dr. Todung Mulya Lubis, S.H., LL.M., seorang mantan Duta Besar Indonesia untuk Norwegia. Prof. Todung berbicara tentang Hak Asasi Manusia dan keadilan iklim. Kedua pembicara juga menyoroti peran hukum internasional dalam mengatasi masalah-masalah ini. Mereka mengajak para peserta untuk berpikir kritis dan mengambil tindakan nyata dalam upaya mengadvokasi kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan.

Acara ini tidak hanya menjadi ajang berbagi ilmu, tetapi juga dialog interaktif. Para peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dan akademisi, dari berbagai negara, aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Diskusi yang hidup ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana berbagai negara dan komunitas dapat bekerja sama untuk mengatasi tantangan global ini.

Sesi pertama summer course Lex Proficia 2024 ini diakhiri dengan catatan optimis dari kedua pembicara yang mengajak semua pihak untuk terus belajar dan berkolaborasi demi masa depan yang lebih baik. Dengan suksesnya sesi pertama ini, rangkaian summer course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP diharapkan terus memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang isu-isu penting yang dihadapi dunia saat ini.

 

 

Pembukaan kegiatan Summer Course The 6th Lex Proficia 2024

Pembukaan kegiatan Summer Course The 6th Lex Proficia 2024

  • Semarang, 27 Mei 2024 – Pembukaan acara summer course Fakultas Hukum Universitas Diponegoro yang dinanti-nanti, The 6th Lex Proficia 2024, resmi dilaksanakan hari ini. Mengusung tema “Triple Planetary Crisis and Humanitarian Crisis“, acara ini menarik perhatian peserta dari beberapa negara lain yang berfokus pada tantangan lingkungan dan kemanusiaan yang mendesak. Upacara pembukaan yang dilaksanakan secara daring melalui zoom ini dihadiri lebih dari 120 peserta, mencerminkan minat dan kepedulian yang luas terhadap isu-isu krusial ini.

Acara ini dimulai dengan welcoming speech dari Project Officer, Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M., yang menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner dalam menangani keterkaitan kompleks antara degradasi lingkungan, perubahan iklim, dan krisis kemanusiaan. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Dekan Fakultas Hukum dari Universitas yang bekerjasama, kepala kantor urusan internasional Universitas Diponegoro, serta Dekan Fakultas Hukum Undip yang diwakili oleh Wakil Dekan 1, Dr. Tri Laksmi Indreswari, S.H., M.H. Dalam sambutannya, Dr. Tri Laksmi Indreswari, S.H., M.H. menyampaikan, “Kita menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang memerlukan upaya kolaboratif dari semua sektor dan disiplin ilmu. Summer course ini bertujuan untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengembangkan solusi berkelanjutan terhadap krisis global ini.”

The 6th Lex Proficia 2024 akan berlangsung selama dua minggu, menampilkan serangkaian materi bersama para pembicara yang berkompeten. Peserta akan memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi topik seperti pembangunan berkelanjutan, pengurangan risiko bencana, dan peran hukum internasional dalam mengelola krisis lingkungan dan kemanusiaan.

 

 

Jalan Sehat Meriahkan Dies Natalis ke-67 Fakultas Hukum Undip

Jalan Sehat Meriahkan Dies Natalis ke-67 Fakultas Hukum Undip

Semarang, 18 Mei 2024 – Dalam rangka merayakan Dies Natalis ke-67, Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan kegiatan jalan sehat yang berlangsung dengan penuh semangat dan kebersamaan. Acara ini tidak hanya diikuti oleh sivitas akademika fakultas, tetapi juga melibatkan alumni Fakultas Hukum Undip (IKA FH Undip). Rangkaian acara dimulai dengan senam pagi bersama yang dipimpin oleh instruktur profesional. Senam ini bertujuan untuk menghangatkan tubuh peserta sebelum memulai jalan sehat. Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka mengikuti setiap gerakan senam dengan penuh keceriaan.

senam bersama

Usai senam, acara dilanjutkan dengan pelepasan balon sebagai tanda dimulainya jalan sehat. Dekan Fakultas Hukum Undip, Prof. Dr. Retno Saraswati, S.H., M.Hum., didampingi oleh wakil dekan dan panitia, secara simbolis melepaskan balon-balon berwarna-warni ke udara. Suasana semakin meriah ketika balon-balon tersebut menghiasi langit pagi. Setelah pelepasan balon, peserta memulai jalan sehat dengan rute mengelilingi kampus Undip Tembalang. Rute yang telah ditentukan membawa peserta melintasi berbagai fakultas dan area hijau kampus, memberikan kesempatan untuk menikmati keindahan alam sekitar sembari berolahraga.

pelepasan balon

Kegiatan jalan sehat diakhiri dengan pembagian doorprize. Berbagai hadiah menarik telah disiapkan oleh panitia, mulai dari peralatan elektronik, sepeda, hingga sepeda motor. Pembagian doorprize ini menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta, menambah semangat dan kegembiraan dalam acara tersebut. Sebagai penutup, panggung hiburan menghadirkan Tia AFI dan Pagiboeta Band. Penampilan mereka sukses menghibur dan memeriahkan suasana dengan lagu-lagu hits yang mengundang peserta untuk ikut bernyanyi dan berjoget bersama. Kemeriahan acara ini menunjukkan semangat kekeluargaan dan kebersamaan di antara semua yang hadir.

Dies Natalis ke-67 Fakultas Hukum Undip ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat hubungan antara seluruh anggota fakultas serta menjalin hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga dan membawa Fakultas Hukum Undip semakin berjaya di masa depan.

YouTube
Instagram
Tiktok