oleh admin | Mei 31, 2024 | Berita Fakultas
Semarang, 30 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian summer course Lex Proficia 2024 dengan sesi keenam yang mengangkat tema “International Investment Law, Trade, and Environmental.” Acara ini dilaksanakan secara daring dan menghadirkan Dr. Ivana Damjanovic, LL.B., LL.M., dari University of Canberra, Australia sebagai pembicara utama. Sesi kali ini dipandu oleh Rahandy Rizki Prananda, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro.
Dr. Ivana Damjanovic, memberikan presentasi yang mendalam mengenai “International Investment Law, and Climate Action.” Beliau menjelaskan konsep dasar hukum investasi internasional dan mekanisme penyelesaian sengketa investasi (ISDS), serta bagaimana kedua hal ini dapat digunakan untuk mendukung aksi iklim. “Hukum investasi internasional dan ISDS sering kali dianggap sebagai hambatan bagi aksi iklim, namun sebenarnya dapat menjadi alat yang efektif untuk mendorong investasi hijau dan memastikan tanggung jawab lingkungan dari para investor,” kata Dr. Damjanovic. Moderator memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdialog langsung dengan Dr. Damjanovic dan mengajukan pertanyaan terkait isu-isu hukum investasi internasional dan aksi iklim.
Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, dan akademisi dari beberapa negara seperti malaysia, dan australia. Sesi keenam summer course Lex Proficia 2024 ini memberikan wawasan yang berharga dan mendorong peserta untuk terus memperjuangkan investasi dan perdagangan yang lebih ramah lingkungan.
oleh admin | Mei 29, 2024 | Berita Fakultas
Semarang, 29 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian summer course Lex Proficia 2024 yang mengangkat tema “Ocean Justice and Maritime Security“. Sesi ini diadakan secara daring dan menghadirkan H.E. Laurentius Amrih Jinangkung, S.H., LL.M., sebagai pembicara utama, dengan moderator Fachry Hasani Habib, S.H., M.H. Diskusi kali ini berfokus pada karakteristik geografis Indonesia dan perubahan iklim saat ini, serta upaya Indonesia dalam menghadapi tantangan tersebut.
Pembicara utama, H.E. Laurentius Amrih Jinangkung, S.H., LL.M., seorang diplomat berpengalaman dan ahli dalam hukum maritim, memberikan presentasi mendalam mengenai karakteristik geografis Indonesia dan tantangan perubahan iklim yang dihadapinya. Beliau menjelaskan bagaimana letak geografis Indonesia yang strategis namun rentan terhadap bencana alam seperti naiknya permukaan air laut, badai, dan abrasi pantai. “Indonesia berada di garis depan perubahan iklim, dan dampaknya terhadap wilayah pesisir dan masyarakat yang bergantung pada laut sangat signifikan,” kata H.E. Jinangkung. Lebih lanjut, H.E. Jinangkung membahas upaya Indonesia dalam menghadapi tantangan ini, termasuk melalui kerjasama internasional dan implementasi kebijakan nasional yang berfokus pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Moderator sesi, Fachry Hasani Habib, S.H., M.H., seorang akademisi dari Universitas Prasetya Mulya, memandu diskusi dengan cermat. Beliau juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdialog langsung dengan pembicara utama dan mengajukan pertanyaan terkait isu keadilan kelautan, keamanan maritim, dan perubahan iklim. Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, dan akademisi, dari berbagai negara. Partisipasi yang tinggi menunjukkan minat dan kepedulian yang besar terhadap isu-isu maritim yang semakin relevan dalam konteks global saat ini.
Sesi kelima summer course Lex Proficia 2024 ini memberikan wawasan yang berharga dan memotivasi peserta untuk terus memperjuangkan keadilan kelautan dan keamanan maritim. Untuk informasi lebih lanjut tentang sesi berikutnya, peserta dapat mengunjungi situs web resmi Fakultas Hukum UNDIP atau mengikuti akun media sosial resmi acara ini.
oleh admin | Mei 29, 2024 | Berita Fakultas
Semarang, 29 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian summer course Lex Proficia 2024 dengan sesi keempat yang mengangkat tema “Blue Economic Law, Climate Justice, and Sustainable Development of Governance” dengan menghadirkan dua pembicara ahli, yaitu Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., dan Andreas Aditya Salim, S.H., LL.M., dengan moderator Anggita Doramia Lumbanraja, S.H., M.H. Acara ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting.
Pembicara pertama, Dr. Mas Achmad Santosa, S.H., LL.M., seorang pakar hukum lingkungan dan maritim serta ketua Indonesia Ocean Justice Initiative, menyampaikan presentasi yang bertajuk “Reconceptualizing Environmental Law for the Anthropocene.” Beliau menjelaskan bagaimana hukum lingkungan harus beradaptasi dengan era Anthropocene, di mana aktivitas manusia memiliki dampak signifikan terhadap planet ini. “Kita perlu merekonstruksi hukum lingkungan agar lebih responsif terhadap tantangan era Anthropocene, termasuk perubahan iklim dan degradasi lingkungan yang disebabkan oleh manusia,” kata Dr. Santosa. Dr. Santosa juga menekankan perlunya pendekatan yang lebih integratif dan interdisipliner dalam merancang kebijakan dan hukum lingkungan.
Pembicara kedua, Andreas Aditya Salim, S.H., LL.M., co-founder dari Indonesia Ocean Justice Initiative, membahas topik “State of the Art: International Law on Ocean and Climate Change.” Beliau memberikan gambaran tentang perkembangan terbaru dalam hukum internasional yang mengatur perlindungan laut dan penanggulangan perubahan iklim. Moderator sesi, Anggita Doramia Lumbanraja, S.H., M.H., seorang dosen Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, memandu diskusi dengan cermat dan memastikan setiap topik dibahas secara mendalam. Beliau juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada para peserta untuk berinteraksi langsung dengan para pembicara.
Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai negara, menunjukkan minat yang besar terhadap isu-isu ekonomi biru, keadilan iklim, dan pembangunan berkelanjutan. Partisipasi aktif dari peserta menunjukkan kesadaran yang semakin meningkat tentang pentingnya pendekatan yang terintegrasi dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Sesi keempat summer course Lex Proficia 2024 ini memberikan wawasan berharga dan mendorong peserta untuk terus memperjuangkan ekonomi biru dan keadilan iklim dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
oleh admin | Mei 28, 2024 | Berita Fakultas
Semarang, 28 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian summer course Lex Proficia 2024 dengan sesi ketiga yang mengangkat tema “International Human Rights and the Environmental Impact of War (Israel-Palestine Case).” Acara ini diselenggarakan secara daring dan menampilkan dua pembicara terkemuka, yaitu Prof. Markus Wagner, LL.B., LL.M., Ph.D., dan Prof. Alberto Costi, LL.B., LL.M. Sesi ini dipandu oleh Fachry Hasani Habib, S.H., LL.M.
Pembicara pertama, Prof. Markus Wagner, seorang pakar hukum internasional dari University of Wollongong, Australia, membahas mengenai “Strategic Litigations Goals” dalam konteks konflik Israel-Palestina. Beliau menjelaskan bagaimana litigasi strategis dapat digunakan sebagai alat untuk menegakkan hak asasi manusia dan menuntut akuntabilitas atas pelanggaran yang terjadi selama perang. “Litigasi strategis bertujuan untuk menciptakan preseden hukum yang kuat dan memberikan keadilan bagi korban, sekaligus mendorong perubahan kebijakan yang lebih luas,” kata Prof. Wagner.
Selanjutnya, Prof. Alberto Costi, seorang ahli hukum internasional dari Victoria University of Wellington, New Zealand, menyampaikan presentasi tentang “The Evolution of the Protection of Human Rights from Peacetime to Armed Conflict.” Beliau menyoroti bagaimana perlindungan hak asasi manusia berkembang dari masa damai ke masa konflik bersenjata, dan bagaimana instrumen hukum internasional beradaptasi untuk mengatasi tantangan yang muncul. “Perlindungan hak asasi manusia harus tetap menjadi prioritas, bahkan di tengah kekacauan perang. Hukum internasional menyediakan kerangka kerja yang penting untuk memastikan hal ini,” ujar Prof. Costi.
Moderator pada sesi ini, Fachry Hasani Habib, S.H., LL.M., merupakan seorang akademisi dari Universitas Prasetya Mulya, memandu diskusi dengan baik. Beliau juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, memberikan kesempatan kepada peserta untuk berdialog langsung dengan para pembicara. Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dari berbagai negara. Partisipasi yang tinggi menunjukkan minat dan kepedulian yang besar terhadap isu-isu hak asasi manusia dan dampak lingkungan dari perang. Sesi ketiga summer course Lex Proficia 2024 ini memberikan wawasan berharga dan mendorong peserta untuk terus memperjuangkan hak asasi manusia dan perlindungan lingkungan di tengah konflik.
oleh admin | Mei 28, 2024 | Berita Fakultas
Semarang, 27 Mei 2024 – Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (UNDIP) melanjutkan rangkaian acara summer course Lex Proficia 2024 dengan sesi kedua yang mengusung tema “International Environmental Law and Climate Diplomacy.” Acara ini kembali diadakan secara daring melalui Zoom Meeting dan menampilkan dua pembicara ternama, yaitu H.E. Arif Havas Oegroseno dan Prof. Dr. Christina Voigt, LL.B., LL.M., dengan moderator Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M.
Pembicara pertama, H.E. Arif Havas Oegroseno, seorang diplomat berpengalaman dan mantan Duta Besar Indonesia untuk Belgia, menyampaikan presentasi mengenai peran diplomasi dalam menangani isu-isu lingkungan global. Beliau menjelaskan bagaimana diplomasi iklim dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai kesepakatan internasional yang kuat dan mengikat. “Diplomasi iklim memerlukan pendekatan kolaboratif dan komitmen dari semua negara untuk mengurangi emisi dan melindungi lingkungan. Ini adalah tantangan global yang memerlukan solusi global,” kata Arif Havas Oegroseno.
Selanjutnya, Prof. Dr. Christina Voigt, LL.B., LL.M., seorang ahli hukum lingkungan internasional terkemuka dan profesor di Universitas Oslo, membahas kerangka hukum internasional yang mengatur perlindungan lingkungan dan perubahan iklim. Prof. Voigt menyoroti pentingnya perjanjian internasional seperti Perjanjian Paris dalam mengoordinasikan tindakan global. “Hukum lingkungan internasional memberikan dasar yang kuat untuk aksi iklim, tetapi implementasi dan penegakan yang efektif adalah kunci untuk mencapai hasil nyata,” ujar Prof. Voigt.
Moderator sesi, Pulung Widhi Hari Hananto, S.H., M.H., LL.M., seorang dosen bagian Hukum Internasional Fakultas Hukum Undip, memandu diskusi dengan penuh keterampilan, memastikan alur yang lancar dan mendalam dalam setiap topik yang dibahas. Pulung Widhi juga memfasilitasi sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para peserta dapat mengajukan pertanyaan langsung kepada para pembicara. Sesi ini dihadiri oleh lebih dari 100 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk mahasiswa, dan akademisi dari beberapa negara. Partisipasi yang tinggi menunjukkan minat dan kepedulian yang besar terhadap isu-isu lingkungan dan iklim.
Dalam penutupannya, kedua pembicara menekankan pentingnya peran setiap individu dan negara dalam upaya global untuk mengatasi perubahan iklim. Dengan suksesnya sesi kedua ini, summer course Lex Proficia 2024 Fakultas Hukum UNDIP terus memberikan kontribusi signifikan dalam meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang hukum lingkungan internasional dan diplomasi iklim.