Fakultas Hukum Universitas Diponegoro secara resmi memulai rangkaian kegiatan The 7th Lex Proficia 2025 pada 5 Mei 2025 dengan sesi pembuka yang membahas isu-isu strategis di tingkat global. Pada hari pertama ini, peserta diajak menyelami dinamika hubungan luar negeri, diplomasi internasional, dan tantangan pembangunan berkelanjutan dalam sesi bertema Foreign Affairs, Diplomacy, International Sustainable Development Goals, and Global Economic Politics.

Sesi tanya jawab dengan Prof. Eddy

Dua tokoh penting hadir sebagai pembicara, yaitu H.E. Arief Havas Oegroseno, S.H., LL.M., wakil menteri luar negeri Republik Indonesia, dan Prof. Dr. Eddy Pratomo, S.H., M.A., Guru Besar Hukum Internasional dan juga mantan Duta Besar RI untuk Jerman. Mereka membagikan wawasan mendalam mengenai peran diplomasi dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta pengaruh geopolitik dan ekonomi terhadap arah kebijakan global.

Pemaparan materi oleh Prof. Joanna Mossop

Selanjutnya, sesi kedua menghadirkan Prof. Dr. Joanna Mossop, pakar hukum lingkungan laut dari Victoria University of Wellington, Selandia Baru. Dengan tema International Environmental Law and Climate Litigation, sesi ini menyoroti pentingnya instrumen hukum internasional dalam menghadapi krisis iklim global dan bagaimana litigasi dapat menjadi sarana untuk mendorong keadilan iklim lintas batas negara. Diskusi berlangsung dinamis dan membuka cakrawala peserta terhadap urgensi pendekatan hukum yang progresif dalam menjawab tantangan planet yang kian kompleks.

Hari pertama Lex Proficia 2025 menjadi pijakan awal yang kuat dalam mendorong dialog kritis antarbangsa mengenai masa depan hukum internasional dan perlindungan lingkungan global.

YouTube
Instagram
Tiktok